Kisah Hamza, Hacker yang Jebol Bank Amerika Triliunan Rupiah, Semua Uangnya untuk Rakyat Palestina

Kasus pembobolan sebuah situs yang dilakukan oleh seorang hacker, tampaknya menjadi sesuatu yang kini tengah marak dibicarakan. Setelah sempat heboh dengan sosok anak muda di Indonesia yang sanggup meretas laman organisasi sekelas NASA, dunia juga tak lupa akan sepak terjang hacker asal Ajazair yang bernama Hamza Bendelladj.
Dilansir dari laman aljazeera.com, Lulusan ilmu komputer Aljazair berusia 27 tahun itu akan dijatuhi hukuman Selasa di pengadilan AS karena menggunakan virus komputer untuk mencuri uang dari lebih dari 200 bank dan lembaga keuangan Amerika. Karena tersenyum saat ditangkap aparat berwajib, wajah Bendelladj pun akhirnya viral di dunia maya.

Dituduh oleh AS sebagai pencipta perangkat lunak berbahaya

Sepak terjang Bendelladj yang berhasil meretas ratusan lembaga keuangan dan bank AS, membuatnya menjadi sosok yang palimg dicari oleh penegak hukum negara adikuasa tersebut. Seperti yang dikutip dari aljazeera.com, pemuda Aljazair itu dituduh sebagai pencipta trojan perbankan bernama SpyEye. Alhasil Ia pun akhirnya didakwa secara in absentia oleh otoritas AS pada 2011 karena keberadaannya belum berhasil ditemukan.

Retas 217 lembaga keuangan dan bank Amerika



Diekstradisi ke AS dan hadapi sejumlah tuntutan hukum [sumber gambar]
Bendelladj yang berasal dari Tizi Ouzou di Aljazair tersebut, menggunakan keahliannya dalam dunia siber dengan meretas lebih dari 200-an lembaga keuangan dan perbankan AS. Tak hanya itu, ia juga dilaporkan telah menyumbangkan jutaan dollar kepada badan amal Palestina. Menurut Departemen Kehakiman AS, pria yang berasal dari Tizi Ouzou, Aljazair itu mengaku bersalah dan akan menghadapi hukuman penjara lebih dari 65 tahun . Tak hanya itu, denda hingga $ 14 juta (Rp 200,455 miliar) juga bakal menanti dirinya.

Tetap menebar senyuman saat ditangkap aparat berwajib



Tersenyum saat diciduk oleh aparat berwenang di Thailand [sumber gambar]
Sebagai hacker, Bendelladj termasuk sosok yang lihai dalam mengelabui aparat penegak hukum. Butuh waktu dua tahun bagi pria muda yang dikenal di dunia online sebagai Bx1 itu untuk ditangkap. Laman aljazeera.com menuliskan, Pihak berwenang di Thailand menciduknya dari negara tersebut dan kemudian diekstradisi ke AS pada tahun 2013. Sosok Bendelladj sempat viral di dunia maya lantaran fotonya yang tersenyum saat ditahan di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Alhasil, ia pun dijuluki sebagai “hacker yang bahagia”

Dukungan terhadap Bendelladj agar segera dibebaskan



Mendapat dukungan agar segera dibebaskan [sumber gambar]
Terlepas dari pengakuan bersalahnya, pendukung Bendellaj terus meretas berbagai situs web di seluruh dunia. Bahkan, institusi besar seperti sekelas Air France dan universitas yang berbasis di Virginia, menyerukan pembebasannya menggunakan tagar #FreeHamzaBendellaj dan #FreePalestine. Apa yang telah dilakukan oleh Bendellaj, mengingatkan kita pada tokoh Robin Hood. Di mana sosok tersebut kerap mencuri harta dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada fakir miskin.
Hamza Bendelladj tak meretas situs untuk keuntungan dirinya semata. Bak ‘Robin Hood’, ia membagikan hasil kejahatannya itu untuk disumbangkan pada mereka yang membutuhkan. Meski niatnya mulia, tetap saja tindakan tersebut tak dibenarkan dan bersalah di mata hukum.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.