MAKANAN KHAS BALI LEZAT DAN DIMANA KAMU BISA MENCOBANYA
Aaah, Bali. Di antara ribuan pulau di negeri kita ini, Pulau Dewata yang paling bersinonim dengan kata “wisata”. Bagaimana tidak, pulau berpopulasi 4.3 juta orang ini terkenal dengan pantai-pantainya yang menjadi surf destination unggulan, sunsetnya yang jadi biang Instagram Story, tempat hiburannya yang tersedia untuk semua kalangan, serta masyarakatnya yang berbudaya khas. Jangan lupa juga makanan khas Bali yang memiliki cita rasa tinggi.
Mungkin kamu juga tahu kalau Bali sudah menjadi tujuan wisata kuliner internasional. Berbagai macam restoran baru bermunculan tiap tahunnya dari berbagai negara dan filosofi, dari masakan Lebanon sampai Euro-Japanese fusion. Berikut ini daftar makanan khas Bali beserta di mana kamu bisa menemukannya.
1. Lawar
Jangan salah paham dulu, guys! Masakan ini tidak mengandung kelelawar. Teman setia segala lauk pauk khas Bali ini terbuat dari sayur-mayur seperti kacang panjang, nangka, dan parutan kelapa, lalu dicampur dengan bumbu khas Bali.
Ada bermacam-macam lawar, tergantung isinya. Lawar kuwir (berisi daging entog), lawar ayam, dan lawar babi. Lawar merah berwarna merah karena dicampur dengan darah daging yang digunakan untuk menambah rasa gurih. Lawar putih adalah lawar yang mensubstitusi darah dengan santan.
Cobalah lawar putih ayam kesukaan saya di Warung Nasi Bali Ketut Nari (Seberang Pasar Lio Square Kerobokan).
2. Babi Guling
Mungkin inilah makanan khas Bali yang paling dikenal. Babi utuh yang dipanggang dan diguling di atas arang batok kelapa selama kurang lebih 2 jam ini dahulu merupakan makanan pesta besar rakyat seperti saat potong gigi, kawinan, dan ngaben.
Disebut juga Be Guling, sekarang kamu bisa menemukannya dimana-mana. Namun, salah satu favorit saya ada di Jalan Tangkuban Perahu, milik Pak Agus. Ada juga Babi Bagus di Jalan Bumbak Dauh, di daerah Umalas, yang kulit renyahnya menggunakan pork belly yang diberi bumbu rahasia sebelum dipanggang. Jangan lupa untuk simpan kulit crispy-nya untuk last bite-mu!
3. Ayam Betutu
Betutu adalah bumbu khas Bali yang sudah mendunia dan terdiri dari daun jeruk, sereh, salam, kunyit, kemiri, jahe, bawang merah, dan lain-lain. Bumbu betutu tersebut dimasukkan ke dalam rongga ayam sebelum dimasak supaya cita rasanya meresap dengan sempurna. Ada Ayam Betutu yang direbus (betutu basah) dan ada juga yang dipanggang (betutu kering) khas daerah Gilimanuk.
Kamu suka masakan pedas? Cobalah Warung Ayam Bu Oki di Jimbaran! Tapi jangan khawatir, versi bumbu tidak pedasnya juga sama mantapnya.
4. Bebek Betutu
Merupakan makanan khas Bali yang paling diagungkan karena proses memasaknya yang jauh lebih lama dari versi ayamnya (bisa sampai 24 jam lebih!), pastinya Bebek Betutu juga menggunakan bumbu Betutu, yang dilumuri di dalam dan di luar bebek utuh.
Bebek Betutu favorit saya bisa kamu coba di Kafe Batan Waru di Jalan Dewi Sita, Ubud. Karena proses memasaknya yang sangat lama, biasanya kita harus memesan satu hingga dua hari sebelum kita berkunjung.
5. Srombotan
Mirip dengan urap Jawa, Srombotan (atau juga biasa ditulis Serombotan) yang berasal dari Klungkung ini terdiri dari berbagai sayuran yang direbus setengah matang seperti kacang panjang, kecambah, kangkung, bayam, terong bulat, kelapa parut yang disangrai, dan pare yang kemudian disiram dengan sambal encer pedas yang menggugah selera.
Bisa digado seperti salad, atau juga bisa disajikan dengan tipat (ketutpat) atau nasi, Srombotan biasa ditemui di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Kreneng, Pasar Batubulan, dan Pasar Sukawati dengan hanya 3,000 hingga 7,000 IDR per porsi. Tapi favorit saya dijual oleh Ibu Nengah Purnawati pada sore hari di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar, yang sudah berdagang dari 25 tahun lalu!
6. Sate Lilit
Terbuat dari daging ayam atau ikan yang digiling dan dicampur dengan kelapa parut, sesuai namanya, sate yang satu ini dililit pada batang bambu atau tangkai sereh yang tebal. Biasanya menjadi peneman berrbagai nasi campur Bali, namun juga banyak dijual sebagai dish sendiri dan ditemani sambal matah khas Bali yang melegenda.
7. Sate Plecing
Bumbu Sambal Plecing mungkin kamu tahu sebagai peneman makanan bakar seperti ikan atau ayam Taliwang, yang merupakan masakan barbeque kebanggaan Nusantara. Sama halnya untuk Sate Plecing, bumbu tersebut klop sekali berpadu dengan rasa char atau gosong pada daging ayam atau babi pada sate ini.
Sate Babi Plecing Arjuna di Denpasar Utara adalah favorit saya.
8. Tipat Blayag
Mirip dengan lontong sayur, Tipat Blayag terdiri dari tipat (Basa Bali untuk ketupat), telur, ayam suwir, lawar, dan sambalyang kemudian disiram dengan kuah bersantan yang rasanya gurih dan sedikit manis, seperti curry.
Tipat Blayag adalah makanan khas Bali dari daerah Buleleng (Singaraja), Bali Utara. Tapi, jangan takut; karena semakin populernya masakan ini, sekarang kamu bisa menemukannya di hampir seluruh penjuru Pulau Bali. Ini mungkin dikarenakan kebiasaan orang Bali Utara untuk merantau ke seluruh pulau. Jika kamu berencana ke daerah Denpasar, cobalah Tipat Blayag di Warung Bu Agus di Jalan Tukad Yeh Aya, Renon, yang buka dari jam 4 sore sampai jam 2 pagi.
9. Nasi Sela
Sejarah Nasi Sela yang berasal dari Karangasem ini cukup unik karena masakan sederhana ini muncul pada tahun 1970-an ketika daerah tersebut mengalami kesulitan ekonomi. Masyarakat setempat mencampurkan cacahan Sela (ketela) dan ubi jalar untuk mensuplemen kekurangan nasi di tengah masa krisis, dan hingga kini bertahan sebagai makanan khas Bali bagian timur.
Biasanya dicampur dengan jukut (sayur) bejek, ada grago (udang kecil), kacang tanah, bumu kalas (santan, daging, dan basa gede), sambal bongkot, dan ayam betutu suwir, lalu disajikan dengan sambal matah yang sudah pasti bikin ketagihan.
Kalau kamu tertarik mencobanya, cobalah ke Warung Mek Luh di depan RSUD Karangasem.
10. Tipat Cantok
Bayangkan gado-gado bercampur dengan ketoprak diatas piringmu. Menarik? Tipat dengan topping berbagai sayuran rebus, seperti kacang panjang, tauge, kangkung, dan ditambah potongan tahu goreng, lalu dicampur dengan bumbu kacang kemudian ditabur bawang dan kacang tanah goreng ini cukup umum ditemukan di kaki lima maupun gerobak keliling di seluruh pulau ini.
Tipat Cantok favorit saya ada di daerah Sesetan, Denpasar, milik Ibu Kadek Kartini, yang sudah berjualan makanan khas Bali ini selama belasan tahun.
11. Laklak
Laklak adalah Serabi versi Bali. Yang langsung mencuri perhatian adalah cara memasaknya yang menggunakan kendi tradisional diatas api yang besar, lalu ditutup hingga adonan mengembang.
Teknik memasaknya yang unik dan ukurannya yang lebih kecil namun lebih tebal, menghasilkan kontras tekstur yang crispy di luar tapi lembut di dalam. Berbeda juga dengan serabi yang lebih lembek lalu disiram dengan kuah santan, Laklak ditaburi dengan parutan kelapa dan sirup gula merah. Benar-benar pencuci mulut yang bikin ketagihan.
Laklak favorit saya bisa kamu coba di Dapoer Buleleng, Jalan Teuku Umar Barat.
12. Kue Lupis
Okay, mungkin asalu-usul Kue Lupis diperdebatkan. Ada yang bilang khas Betawi, dan juga ada yang bilang dari Jawa Timur. Namun, Kue Lupis juga merupakan salah satu dessert paling favorit di Bali, yang sering menjadi partnernya Laklak karena bahan-bahannya yang sejenis.
Terbuat dari ketan rebus yang dilumuri dengan parutan kelapa dan gula merah, cita rasa Kue Lupis merupakan perpaduan yang balanced antara manis, gurih, dengan rasa tawarnya ketan. Lupis favorit saya juga ada di Dapoer Buleleng Jalan Teuku Umar Barat, lalu juga ada di The Piring Daun di Brawa, Canggu.
Tidak ada komentar: